Senin, 22 Juni 2020

Memilih Kata dalam Puisi

"Cari apakah yang akan dipuisikan, lalu cari langkah untuk memuisikannya."
(Hasan Aspahani)

Dalam jalani kehidupan setiap hari, kita tidak dapat lepas dari kata, dari bahasa. Kita memakai kata hampir setiap waktu selama seharian, baik berbentuk komunikasi lisan atau tulisan—mulai dari saat menegur bagian keluarga di dalam rumah setelah bangun tidur, menulis pesan singkat di Line atau Whats App, menulis info photo yang kita upload di Instagram, pesan menu makan siang di warung nasi padang, terlibat perbincangan dengan orang-tua, rekan, guru, dosen atau atasan. Di tiap keadaan itu, kita perlu sesuaikan, memisah, serta pilih kata apa yang akan kita gunakan—agar apakah yang ingin kita sampaikan itu bisa tersampaikan secara baik serta pas. Proses rekonsilasi serta penyeleksian kata berikut yang disebutkan merupakan pilihan kata. Jadi, ke dasarnya pilihan kata atau proses pilih kata itu tidak cuma kita kerjakan ke waktu menulis puisi saja, tetapi kita kerjakan tiap hari.

Kata adalah media penting saat menulis puisi, seperti cat serta kanvas yang disebut media penting dalam melukis. Oleh karenanya, bisa disebutkan jika proses pilih kata ialah step yang sangat penting saat menulis puisi. Lalu sebagai pertanyaan ialah: bagaimanakah cara kita agar pilih kata secara baik serta pas hingga bisa memberikan dukungan keelokan, kesesuaian, serta kesatuan puisi yang kita catat?

Tulisan ini saya susun merupakan usaha untuk menjawab pertanyaan itu. Beberapa adalah panduan yang mengambil sumber pengalaman dari saya pribadi semasa belajar menulis puisi—kegiatan yang sampai saat ini masih saya kerjakan. Namun sejumlah besar adalah panduan yang saya kutip dari penulis-penulis hebat yang tentu saja dengan cara kekuatan serta pengalaman menulisnya jauh di atas saya yang masih tetap belajar. Di bawah ini saya berikan beberapa tips itu.

1. Mengincar kata, perbanyak daftar kata
Hal penting yang bisa kita kerjakan agar pilih kata secara baik serta pas ialah perbanyak daftar kata. Tidak ada jalan lain. Jika ingin pilihan kata kita optimal: kuasailah kata sebanyaknya. Bagaimana triknya? Banyak-banyaklah berjumpa dalam kata, di buku, di lidah orang, di media massa, di kamus, di sosial media, dimanapun.

Antara langkah yang sangat membahagiakan untuk perbanyak daftar kata kata tentunya ialah membaca buku. Kita dapat membaca, nikmati, serta meresapi buku puisi karya penulis favorite kita. Sebatas share pengalaman, saya seringkali membaca buku puisi yang sama berkali-kali. Ke proses membaca yang pertama, saya membaca buku puisi itu untuk sekedar nikmati serta meresapi didalamnya saja. Ke proses pembacaan yang ke-2 serta setelah itu, saya mulai membaca beberapa judul puisi dalam kelompok itu dengan cara berkali-kali, meneliti tehnik atau jurus apakah yang dipakai oleh penulis itu dalam membuat kesatuan puisinya. Tidak cuma hanya itu, saya seringkali menulis beberapa kata dalam buku puisi itu yang menarik hati saya ke buku catatan, untuk selanjutnya saya olah kembali lagi serta saya pakai ke puisi yang saya catat.

Saat awal belajar menulis puisi, saya juga seringkali membuat daftar kata dengan memakai Kamus Besar Bahasa Indonesia. Umumnya saya buka halaman dengan cara acak lalu menulis beberapa kata yang menarik hati saya dengan arah agar dipakai saat menulis. Panduan membuat daftar atau "bank kata" ini mungkin dapat juga rekan-rekan kerjakan. Kita dapat cari sumber kata itu tidak cuma dari buku puisi atau kamus saja, tapi dapat juga dari cerpen, novel, buku riwayat, buku psikologi, koran, sosial media atau beberapa sumber yang lain.

2. Memproses Frasa
Frasa ialah kombinasi kata. Merupakan contoh: pakaian biru, langit cerah, luas sekali, kopi ayah, apel di atas meja. Untuk memperkuat kekuatan pilihan kata, kita dapat berlatih memproses serta mengotak-atik kata jadi beberapa frasa serta membuat daftarnya. Silahkan kita coba membuat: keheningan bahasa, daya ingat yang terkunci, laut tua, sunyi di jendela, satu gelas kopi yang kedinginan, kota yang menulis jejakmu, mimpi lelap, beberapa kata di kesenyapan hp, dan sebagainya. Frasa-frasa itu dapat kita pakai saat kita menulis puisi.

3. Beberapa Hal yang Perlu Kita Lihat saat Kita Pilih Kata
Ada banyak hal yang perlu kita lihat saat pilih kata dalam puisi, seperti alasan arti (apa kuat atau tidak), kesesuaian rima serta irama, dan posisi kata itu ditengah-tengah beberapa kata yang lain.

Saat menulis puisi, kita perlu menimbang-nimbang kata mana yang mempunyai daya yang semakin kuat. Contohnya saya mengambil contoh puisi "Saya Ingin", satu puisi terkenal karya Sapardi Djoko Damono: "saya ingin mencintaimu dengan simpel". Ke baris puisi itu, Pak Sapardi pilih memakai kata "menyukai" dibanding kata "menyayangi" atau "mengasihi". Hal tersebut dilaksanakan sebab menurut Pak Sapardi kata "mencintaimu" semakin kuat serta lebih dapat membuat keelokan, kesesuaian, serta kesatuan puisi—dan saya sendiri (mungkin demikian juga dengan rekan-rekan) memiliki pendapat sama, antara tiga kata itu kata "menyukai"-lah yang sangat kuat serta cocok untuk isi baris itu.

Disamping itu kesesuaian rima adalah hal yang perlu kita lihat dalam pilih kata. Merupakan contoh saya akan mencuplik puisi karya Goenawan Mohamad yang berujudul "Di Teras Ini Angin Tidak Kedengaran Lagi".

"Di piano menyanyi baris rubaiyat
Di luar detik serta kereta sudah pergi
Sebelum bait pertama, sebelum usai kata
Sebelum hari tahu ke mana lagi akan datang.

Ke cuplikan puisi di atas, Goenawan Mohamad pilih memakai kata "datang" dibandingkan kata "tiba" (yang disebut sinonimnya) sebab memperhitungkan rima, supaya sesuai dengan bunyi akhir/rima baris ke-3.

Demikian beberapa panduan pilih pilihan kata yang saya susun beradasarkan pengalaman saya dalam belajar menulis serta yang saya kutip dari beberapa sumber. Semoga dapat berguna. Merupakan penutup ini saya kutipkan beberapa puisi dengan beberapa style pilihan kata yang dapat kita nikmati bersama-sama. Akhir kata, terima kasih.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Memilih Kata dalam Puisi